Terletak 100 tahun cahaya dari Bumi, terdapat sebuah planet yang memiliki ciri atmosfer yang sebagian besar terdiri dari uap air. Kekhususan ini membuatnya sangat menarik, karena meskipun teori tentang keberadaan planet jenis ini telah diajukan dan pengamatan telah dilakukan terhadap planet lain yang permukaannya terdiri dari 90% air, hingga saat ini belum ada satupun yang terkonfirmasi. Ditunjuk sebagai GJ 9827 d, planet ini berukuran sekitar dua kali lipat dan tiga kali massa Bumi.
Penemuan planet yang terbuat dari uap air
Pada tahun 2017, teleskop luar angkasa Kepler mengungkap temuan penting. Meskipun jejak uap air terdeteksi pada saat itu, penemuan yang tidak terduga adalah bahwa hampir seluruh atmosfer planet tersusun dari zat ini. Penemuan ini dimungkinkan berkat spektroskopi transmisi, sebuah teknik yang mengevaluasi jumlah cahaya bintang yang diserap oleh atmosfer planet.
Dalam hal ini, Cahaya tersebut berasal dari bintang GJ 9827, yang memungkinkan para peneliti merekonstruksi komposisi atmosfer planet tersebut.. "Ini pertama kalinya kami melihat sesuatu seperti ini," kata Eshan Raúl, salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian yang meneliti lebih lanjut komposisi planet tersebut. Studi selengkapnya diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters. Namun, karakteristik atmosfer ini membuatnya tidak sesuai dengan kehidupan sebagaimana kita pahami, karena suhu atmosfernya diperkirakan mencapai sekitar 340°C, disertai dengan tekanan yang sangat besar.
Kondisi ekstrem ini disebabkan oleh kedekatan planet ini dengan bintangnya, yang terletak hanya 8,4 juta kilometer jauhnya, sehingga memungkinkannya menyelesaikan orbitnya hanya dalam enam hari. Untuk menempatkannya dalam konteks, Bumi terletak 150 juta kilometer dari Matahari. Penting untuk terus mengeksplorasi kehidupan di planet yang lebih mirip Bumi.
Caroline Piaulet-Ghorayeb, penulis utama studi tersebut, mengatakan: “Sejauh ini, hampir semua atmosfer planet ekstrasurya terdiri dari unsur paling ringan (hidrogen dan helium), mirip dengan raksasa gas Jupiter dan Saturnus yang ditemukan di tata surya kita.”. Dia menyimpulkan: "GJ 9827 d adalah planet pertama yang kami identifikasi memiliki atmosfer yang kaya akan partikel berat." Penting untuk dicatat bahwa planet ekstrasurya mengacu pada planet yang terletak di luar tata surya kita. Sebaliknya, penemuan ini terjadi ketika para peneliti sedang mencari planet yang kaya air.
“Momen itu sungguh tidak nyata. Perhatian kami terfokus pada pencarian dunia yang memiliki air, karena kemungkinan keberadaannya telah dihipotesiskan. Jika penemuan ini benar-benar otentik, hal ini memunculkan refleksi mendalam tentang fenomena lain yang mungkin ada di luar pemahaman kita saat ini. “Pada tahap karir saya saat ini, memiliki kesempatan untuk menganalisis data dari teleskop tercanggih yang pernah dibuat merupakan bukti bahwa waktu yang ideal telah tiba bagi orang-orang untuk menekuni bidang astronomi.”
Komposisi planet gas lainnya
Kita terbiasa membicarakan planet gas yang ada di tata surya kita. Planet gas ini adalah benda langit yang sebagian besar terbuat dari gas, tidak seperti planet berbatu yang memiliki permukaan padat. Contoh paling terkenal di Tata Surya kita adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Mereka memiliki komposisi dan karakteristik yang menjadikannya unik, namun gas pembentuknya tidak seperti yang ditemukan oleh teleskop James Webb dan planet yang tersusun dari uap air.
Mari kita lihat apa saja komposisi gas utama planet-planet di tata surya kita ini agar kita bisa mengapresiasi pentingnya penemuan planet yang tersusun dari uap air ini.
Komposisi utama raksasa gas
Planet gas sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, yang merupakan unsur paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Jupiter dan Saturnus, dua raksasa terbesar di Tata Surya, memiliki komposisi yang sangat mirip dengan Matahari, dengan 90% hidrogen dan sekitar 10% helium.
Struktur gas-gas ini di atmosfer serupa dengan yang terjadi di planet kita. Namun, mereka tidak memiliki lapisan yang sama karena tidak tersusun dari massa padat. Mari kita lihat apa saja struktur dan lapisan atmosfer planet gas tata surya:
- Suasana luar: Bagian terluar dari planet gas sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium dalam bentuk gas. Tergantung pada planetnya, jejak unsur lain seperti metana, amonia, dan uap air mungkin ditemukan.
- Lapisan dalam: Semakin dalam, tekanan dan suhu meningkat secara signifikan. Dalam kasus Jupiter dan Saturnus, kondisi ekstrem ini menyebabkan hidrogen menjadi logam cair, memungkinkan terjadinya konduksi listrik dan menghasilkan medan magnet yang sangat kuat.
- Inti: Meski disebut gas, sebagian besar planet ini memiliki inti padat atau semi padat yang terdiri dari unsur-unsur lebih berat, seperti silikat dan logam, yang dicampur dengan es. Inti ini mungkin dikelilingi oleh lapisan hidrogen metalik cair.
Berbeda dengan Jupiter dan Saturnus, Uranus dan Neptunus sebagian besar terbuat dari es. Oleh karena itu, mereka dikenal sebagai "raksasa es" karena meskipun mereka juga memiliki hidrogen dan helium di atmosfernya, mereka mengandung lebih banyak unsur berat seperti air, amonia, dan metana. Hal ini memberi mereka warna kebiruan dan komposisi yang lebih padat dibandingkan Jupiter dan Saturnus.
Terakhir, planet-planet ini memiliki beberapa karakteristik unik karena komposisinya yang tidak ditemukan di planet berbatu lainnya. Mari kita lihat apa saja fitur unik tersebut:
- Awan dan badai: Planet gas terkenal dengan sistem badai dan pita awannya. Misalnya Bintik Merah Besar Jupiter yang merupakan badai raksasa yang telah ada selama berabad-abad.
- Cincin dan bulan: Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya yang spektakuler, terdiri dari partikel es dan debu. Namun, semua planet gas mempunyai cincin, meskipun di Jupiter, Uranus, dan Neptunus cincinnya jauh lebih redup.